Minggu, 26 April 2009

PEKERJAAN SESUAI HARI LAHIR ANDA

BILA ANDA LAHIR PADA HARI

Minggu maka pekerjaan yang cocok adalah BER TANI

Senin pekerjaan yang cocok adalah Mengabdi dan bisa duduk pada PEMERINTAHAN

Selasa Cocok di bidang KEPRAJURITAN dan PELAYARAN

Rabu Cocok pada bidang PENGADILAN Atau di BIDANG SENI dan M
Kamis Cocok menjadi tokoh Agama Atau BERTANI

Jum at sebaiknya anda BERDAGANG dan juga bisa jadi PETANI

Sabtu anda bisa menjadi PUJANGGA dan juga BERTANI





APABILA ANDA LAHIR PADA PASARAN

KLIWON ; BISA MEMBACA PERASAAN , MELINDUNGI, dan TELITI

LEGI ; KAYA HATI ,TULUS, RENDAH HATI

PAHING ; INGIN MEMILIKI MILIK ORANG LAIN, SUKA IRI HATI

PON ; SENANG PAMER HARTANYA, EGOIS , TAHAN MALU

WAGE ; BICARA KERAS, MUDAH TERSINGGUNG , HATINYA KAKU



WATAK DAN KEPRIBADIAN ANDA JIKA LAHIR PADA ;


HARI SENIN ; Bisa menjadi Pemimpin, banyak di suka orang ,

SELASA : Keras kepala , mau menang sendiri , tapi tak pernah Dendam

RABU : Tidak bisa simpan rahasia , suka bohong , bila dendam tak pernah padam

KAMIS ; Senang ber guru, hatinya lemah,

JUM AT ; Tidak bisa menyimpan Uang , boros , tak bermanfaat

SABTU ; Keras kepala , gemar menolong , mengutamakan orang lain

MINGGU ; Cepat bosan , Penasaran , suka bepergian
















































Senin, 09 Februari 2009

MENCARI SEORANG AYAH

Ruang kerja Herman telah sepi setelah pegawai meninggalkan ruang kerja , semua telah pergi dan meninggalkan tempat kerja masing masing. Hanya Feri yang masih beerkutat dengan pekerjaannya.
Feri yang kali ini mengerjakan perbaikan mesin dan terpaksa bekerja sendirian , masih berada diantara beberapa mesin besar .
Tak lama kemudian dengan tubuh gemetsr dan rasa takut Feri pun bergegas meninggalkan segala aktivitasnya Jaket segera diraih dan setengah berlari ia pun segera pulang.
Di sepanjang perjalanan Feri masih terbayang wajah wajah bocah kecil yang berlompatan dari mesin ke mesin , dan yang lebih mengejuutkan ketika ia meli
hat dengan jelas sosok yang tak pernah di kenal tiba tiba muncul di atas tangga
Sosok besar dan hitam tubuh berbulu ,mata bulat dengan senyum kecut serta jari tangan yang berkuku panjang seolah hendak menggapai tubuhnya.
Sampai dirumahpun Feri masih terbayang apa yang telah ia saksikan tadi, hingga menjelang tengah malam belum juga bisa tidur dan akhirnya mengham
piri Herman yang dedang duduk di teras menghabiskan rokoknya.
Dengan serta merta Feri bercerita dan sesekali Feri menengok ke kanan seolah
olah masih ada mahluk yang mengikutinya. Sambil menghembuskan asap rokok yang dibuat panjang , Herman mulai bertanya ; "Apa betul kamu melihatnya ?
"benar aku melihatnya " sahut Feri dengan sunguh sungguh.
Herman hanya manggut mnggut seolah olah membenarkan apa yang Feri ceri
takan .
Memang sebelumnya ada saja yang b ercerita tentang hal yang sama seperti yang Feri alami. Tapi cerita itu tak pernah meluas ,dan putus di pendengaran saja.
Tak lama kemudian Herman pun mulai berpikir dan menerka nerka dan meng
hubungkan pada masa lalu ketika mereka masih baru sebagai pegawai pada
perusahaan tersebut.
Herman masih ingat sekali peristiwa demi peristiwa yang pernah terjadi disitu.
Dari sebelum berdirinya perusahaan tersebut ,profesi sebagai seorang Dokter
yang juga membuka praktek di rumah , namun lambat laun praktek tak lagi di tekuni apalagi setelah perusahaan kian meningkat dan maju pesat.
Dan Herman masih sangat ingat ketika seorang pembantu rumah tangga ber
cerita tentang kejadian saat itu. Seorang pembantu yang hamil di luar nikah kemudian saat melhirkan pun harus kehilangan seorang bayinya.
Bayi yang tanpa dosa harus rela mati demi menutupi aib keluarga. Keluarga yang cukup terhormat , keluarga seorang Dokter.
Tanpa tedeng aling aling alias blak blakan semua kejadian diceritakan pada Herman yang memang tergolong dekat dengan pembantu nya. Dan pada tahun berikutnya pun peristiwa seperti ini teerjadi lagi ,meski dengan pembantu yang lain . Maklum semenjak kejadian itu telah ganti pula pembantunya,dan yang lebih mengherankan , ini sampai terulang lebih dari satu kali.
Tetapi bayi bayi malang tersebut tak seorang pun yang tahu dimana di kubur.
Yang pasti sebagai ibu yang melahirkannya pun tak pernah tahu dimana berada
Herman tersentak kaget ketika Feri tiba tiba bertanya " kau pernah melihat ? "
Herman cuma menggeleng dan kemudian menarik nafas panjang dan melepas .
Feri pun bertanya lagi " terus rekan rekan yang lain pernah melihatnya ? "
" Wah kalau yang lain aku tak tahu, " jawab Herman dengan singkat.
Padahal Herman pun sering mendengar dari yang lain cuma, wujud penampa - kannya yang berbeda .
Karena masih penasaran Feripun terus menghujani dengan berbagai pertanya- an yang terkadang dijawab kadang tidak karena bagi Herman ini ssebuah misteri , yang belum tentu kebenarannya.
Hanya sebagian yang di ceritakan pada Feri dan tak mungkin semua dibeber
kan dengan jelas karena itu sebuah aib .
Herman cuma berulang kali mengatakan mungkin ! itu hanya mungkin .
Padahal setelah Feri pulang , kegelisahan Herman makin menjadi jadi .Takut kalau nanti di suatu saat Feri akan membeberkan cerita ini . Cerita tentang Kebejadan seorang Dokteer yang kini menjadi pimpinan Perusahaan.

Kini yang ada di benak Herman bahwa Mungkin yang menampakan diri pada waktu itu adalah Bayi bayi yang pernah dibunuh pada waktu lahir.
Kalau memang perkiraan Herman itu benar , berarti bayi bayi yang seharusnya saat ini tumbuh seusia anak anak umur 6 atau 7 tahun kini sedang bermain dan
mencari cari Ayah nya ,yang semestinya menyayanginya.

Makadari itu mereka senang bermain tak jauh dari tempat tinggal Ayahnya.

Lalu yang tampak tinggi besar dan hitam itu siapa ? tanya Herman dalam hati.
" Akh bodo amat, siapapun dia Kenapa harus aku pikirin ! "

Keesokan harinya HERMAN DAN KAWAN KAWAN TETAP BEKERJA SEPERTI BIASA TAK ADA YANG BERUBAH dan semua berjalan dengan baik dan lancar.




Sabtu, 31 Januari 2009

SINGO RANTE

Sore itu Yanto tergopoh gopoh mendatangi rumah abah Udin dimana anak buahnya yang bekerja sebagai tukang bangunan itu tinggal di sana.
Slamet segera menemuinya dan berbincang bincang tentang pekerjaan, kemu
dian mereka berdua agak menjauh dari teman teman yang lain.
Pembicaraan hanya berbisik bisik lalu keduanya segera pergi meninggalkan teman temannya. Sasaran yang dituju adalah Toko SERBA ADA yang lokasinya tak jauh dari Perempatan jalan.
Yanto mengamati beberapa jenis merk parfum yang di pajang di etalase, tak lama kemudian Yanto telah memegang botol kecil kemasan minyak wangi,dan
ditunjukkannya kepada Slamet yang sedari tadi mengamati dari jauh.
Slamet mengangguk angguk dan segera mendatangi kasir untuk membayar
sesuai dengan bandrol yang tertera pada kemasan tersebut.
Dengan langkah ringan keduanya menuju rumah seorang juru kunci untuk me
nyerahkan minyak wangi yang konon katanya sebagai syarat untik memanggil
arwah mbah SINGO RANTE .
Selepas magrib keduanya telah berada di ruangtengah untuk mendengar kan dan menghafal beberapa mantera yang harus dibacanya saat berada di
tempat makam mbah Singo Rante .
semua sesaji telah dipersiapkan dan ditata rapi diatas tampah,obor dari bambu pun telah dipersiapkan sebagai alat penerangan ketika nanti menyu suri jalan setapak yang bertebing dan rerumputan di sepanjang jalan itu.
Mbah Singo Rante di bunuh oleh tentara Belanda bersama rekan seperjua angan ketika melawan kaum Penjajah di negeri ini.
Banyak korban yang di bunuh jumlahnya puluhan bahkan mungkin hampir
mencapai ratusan .Maka tak ayal lagi kalau tempat ini tergolong Angker,se hingga jarang sekali tempat ini di kunjungi orang.
Terkecuali ada maksud tertentu seperti halnya yang datang untuk minta wangsit atau petunjuk ybagi orang yang mempercayainya.
Pikiran Slamet sangat tegang ketika membayangkan apa yang akan ia temui nanti,saat berada di tempat mereka berdua bersemedi.
Sesekali terbayang dalam pikiran betapa mahluk mahluk aneh yang berwa jah seram dan amatmenakutkan yang pasti akan datang ketika mantera dibaca.
Akan tetapi bayang bayang yang menakutkan segera sirna tatkala terba yang apa yang akan didapatkannya nanti seusai mendapat petunjuk dari mbah Singo Rante .
Yang terbayang puluhan juta rupiah esok hari dalan genggaman,dan semua utang piutang akan segera di lunasinya.
Slamet dan Yanto seperti bersamaan tersenyum kecil saatmembayangkan kemenangan esok hari, yaitu hanya dengan beberapa lembar ribuan akan mendapatkan jutaan .
Selain itu Yanto berhayal akan membelikan perhiasan emas permata untuk isterinya danjuga anak anaknya.
Yanto yang hanya selalu berharap akan menang TOGEL , selalu membeli kupon tersebut bahkan tak peduli uang yang seharusnya untuk bayar tenaga kerjanya nyaris habis untuk pasang togel .
Yang jelasYanto sekarang dalam kesulitan ,untuk itulah ia berniat untuk mendapatkan impianya dan baginya jalan inilah yang terbaik.
Keduanya tersentak ketika sang juru kunci mengajak ke tempat makam yang dimaksud.Sambil berbagi tugas keduanya pun membawa sesaji.
Sang juru kunci berjalan paling depan kemudian Yanto dan Slamet mengikuti dari belakang. Aroma bunga dan berbagai sesaji ditambah bau harum minyak wangi yang sangat khas memenuhi hampir semua sudut Desa yang di laluinya.
Tiba tiba sang juru kunci berhenti dan mencari tempat duduk sementara Yanto dan Slamet menaruh sesaji sesuai petunjuk .
Mereka duduk saling berjauhan dan bertolak belakang dan mulailah aksi keduanya membaca mantera yang telah di hafalnya. Juru kuncipun segera meninggalkan mereka berdua .
Arwah arwah yang berdatangan akan dijadikan sebagai mediator untuk mendapatkan info . Dengan khusuk berdua membaca seluruh mantera dan hasilnya cukup memuaskan karena Arwah yang mereka kehendaki benar benar datang sesuai dengan undangan.
Pertama yang datang berupa Kodok besar dan kemudian disusul mahluk mahluk yang masih asing bagi mereka berdua . Terkadang suara suara rintihan dan kegaduhan . Adapula suara seperti prajurit yang berbaris dengan suara sepatu yang bersamaan. Terkadang jauh terkadang terasa dekat begitulah berulang ulang.
Tetapi semua itu tak membuat mereka gentar cuma memang kadang kadang bergidig bulu romanya .Demi sebuah harapan mereka tetap bertahan.
Amalan ketiga dan ke empat mulai di bacanya ,diantaranya ada kata "YA DADA " YADADA hingga tujuh kali walhasil yang datang KERANGKATANPA KEPALA , alias rangka sampai dada.
Dan pada bacaan yang keempat "YA MAYITI YA MAYITI " sampai duapuluh satu kali. Dan yang datang sesosok mayat yang langsung tidur di pangku annya .Pertama Slamet tak sanggup menerimanya tapi masih mencoba untuk bertahan,lama lama merasa tak sanggup karena yang ia lihat wajahnya menjadi hancur dan suhu badannya tersa dingin sekali.
Ahirnya Slamet pun lari tunggang langgang meninggalkan Yanto seorang diri
Yanto pun pada babak terakhir ini tak bisa menahan rasa takut nya iapun melarikan diri tanpa peduli lari sebisanya hingga akhirnya jatuh karena menabrak tonggak kayu .
Dipagi harinya mereka bertemu dan saling membagi cerita ,dengan muka kusam dan senyum kecut dan juga rasa kecewa karena harapan tinggal harapan ,impian gagal dan yang lebih menyedihkan HUTANG tak terbayar dan Ditagih uang bayar Kontrakan maklum Dua bulan menunggak .